HSE INDONESIA REGIONAL JABODETABEK GELAR TRAINING FERP

Depok – Setelah melalui beberapa bulan persiapan matang dari November 2014, HSE Indonesia Regional Jabodetabek menggelar acara perdana yaitu Training Fire Emergency Respon Plan (FERP) pada sabtu (21/02) yang dilaksanakan di Gedung Pusat Study Jepang Universitas Indonesia Depok. Training FERP ini diikuti oleh 70 peserta yang terdiri dari mahasiswa dan kalangan profesional.
Para peserta tidak hanya berasal dari Jabodetabek saja, namun banyak peserta dari beberapa provinsi lain seperti dari Kalimantan Timur, Kalimantan tengah, jawa tengah, jawa timur, Jawa barat, DKI Jakarta dan sekitarnya. Banyak kalangan peserta yang mewakili perusahaannya untuk ambil bagian dalam training ini. Turut hadir juga perwakilan HSE Indonesia Sanggata dan HSE Indonesia Balikpapan.
Acara training diawali pembukaan seremonial pembukaan oleh ketua panitia Saudara Rifki Adrian serta sambutan khusus dari pengurus HSE Indonesia Bapak Hendra Jati dan safety induction bagi peserta untuk mengenal jalur-jalur evakuasi keselamatan di gedung pusat studi jepang selama beberapa menit setelah itu acara training Fire Emergency Responce Plan dimulai dengan pemateri Bapak Amiroel Pribadi M, Dip.SM, S.KM, M.M, M.K.K.K yang merupakan dosen dan pakar Fire safety (Keselamatan Kebakaran) Kampus Akademi Minyak dan Gas (AKAMIGAS) Balongan Jawa Tengah.
Dalam kegiatan training Bapak Amiroel menyampaikan materi bagaimana seorang safety officer bisa menyusun langkah-langkah strategis untuk memprediksi dan menindaklanjuti jika ada kecelakaan kerja kebakaran. Dimana safety officer harus bisa mengetahui potensi-potensi yang menyebabkan kebakaran pada satu lokasi proyek atau site serta alat-alat yang bisa digunakan untuk proses pemadaman tahap awal sampai pemadaman yang dilakukan oleh pemadam.
Training tidak hanya diisi oleh materi saja, namun Bapak berusia 65 tahun ini mendorong peserta untuk lebih banyak diskusi tentang pengalaman para peserta dalam melihat dan menangani masalah keselamatan kebakaran, kemudian menambah bagaimana potensi bangkit dari keterpurukan akibat kebakaran bisa dilakukan dengan perencanaan yang matang sebelum kejadian, waktu kejadian dan setelah kejadian sehingga cashflow perusahaan bisa terus berjalan setelah terjadi musibah kebakaran.
Para peserta menyambut antusias dengan diadakannya training ini, salah satunya Defri Maulana yang merupakan profesional di industri, mengatakan “ acara training Fire Emergency Respon plan ini sangat menarik, karena bisa diterapkan diberbagai industri dan perusahaan, tidak hanya untuk safety officer saja, namun stakeholder lain diperusahaan harus mengetahui dasar-dasarnya juga” paparnya.
Acara training ini diakhiri pada pukul 16.30 WIB dan tutup dengan acara pemberian plakat serta foto bersama peserta. Dan banyak peserta juga mengharapkan pihak HSE Indonesia juga turut melaksanakan berbagai kegiatan pelatihan dan seminar untuk sosialisasi keselamatan serta juga dapat bersinergi dengan berbagai multi stake holder untuk mewujudkan budaya k3.
Itu salah satu dosen Akamigas Balongan Indramayu. Beliau adalah dosen saya spesialis Fire and Safety.
Apakah training seperti ini dilakukan setiap tahun?