HIRADC VS HIRARC DALAM MANAJEMEN RISIKO

Dalam melaksanakan sebuah proyek konstruksi, baik konstruksi umum ataupun oil and gas sudah menjadi keharusan bagi kontraktor untuk melakukan kajian Manajemen Risiko. Manajemen Risiko adalah Proses Mengelola Risiko yang dapat terjadi, baik yang sudah diketahui maupun yang belum. Tujuannya adalah untuk meminimalkan dampak risiko dan melindungi aset. Ada beberapa Langkah-langkah manajemen risiko yang harus dilakukan:

  1. Mengidentifikasi risiko
  2. Menilai risiko
  3. Mengembangkan strategi untuk mengelola risiko
  4. Melakukan monitoring dan review
  5. Melakukan komunikasi dan konsultasi

Dalam melaksanakan manajemen risiko ada beberapa metode diantaranya adalah Metode HIRARC dan Metode HIRADC, Mari kita bahas apa itu HIRARC dan HIRADC.

  1. Apa Itu HIRADC dan HIRARC?

Sebelum membandingkan HIRADC dan HIRARC, mari kita pahami definisi keduanya.

– HIRADC

HIRADC adalah singkatan dari Hazard Identification, Risk Assessment, and Determining Controls atau Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, dan Penentuan Kontrol. Pendekatan ini memang melibatkan tiga tahap utama tersebut.

Pertama-tama, HIRADC mengidentifikasi bahaya yang ada, lalu mengevaluasi seberapa besar dampak yang akan terjadi. Selanjutnya, untuk mengurangi dampak tersebut, HIRADC dapat menentukan kontrol yang tepat, baik berupa perubahan pada metode kerja, peralatan, material, maupun lingkungan kerja.

– HIRARC

HIRARC adalah singkatan dari Hazard Identification, Risk Assessment, and Risk Control. Pendekatan ini juga merupakan metode manajemen risiko dalam K3, serta mencakup identifikasi bahaya, penilaian risiko, dan pengendalian risiko. HIRARC merupakan  metode  yangdimulai  dari  menentukan  jenis kegiatan  kerja  yang  kemudain  diidentifikasi  sumber  bahaya  nya  sehingga  di  dapatkan resikonya.  kemudian  akan  dilakukan  penilaian  resiko  dan  pengendalian  resiko  untuk mengurangi paparan bahaya yang terdapat pada setiap jenis pekerjaan

 

Meski demikian, HIRARC lebih berfokus pada pengendalian risiko dari pada penentuan kontrol. Pendekatan ini menekankan pentingnya mengurangi risiko dengan menerapkan langkah-langkah pengendalian risiko yang tepat.

 

  1. Perbedaan antara HIRADC dan HIRARC

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, HIRADC dan HIRARC adalah dua pendekatan umum yang digunakan dalam manajemen risiko K3. Kedua pendekatan tersebut memang memiliki beberapa kesamaan dalam tiga tahap utama, yaitu identifikasi bahaya, penilaian risiko, dan pengendalian risiko. Meski begitu, ada perbedaan penting antara keduanya. Berikut penjelasannya.

a. Fokus Pendekatan

Dari segi fokus pendekatan, HIRADC dan HIRARC memiliki perbedaan penting. Kalau HIRADC lebih berfokus pada penentuan kontrol yang diperlukan untuk mengurangi risiko. Sementara, HIRARC lebih berfokus pada pengendalian risiko dengan menerapkan langkah-langkah pengendalian yang tepat.

b. Pemahaman Risiko

Dari segi pemahaman risiko, HIRADC juga memiliki perbedaan dengan HIRARC. Kalau HIRADC mengidentifikasi risiko secara keseluruhan dan mengevaluasi dampaknya pada sistem secara umum. Sementara, HIRARC lebih menekankan pemahaman risiko secara spesifik dan langkah-langkah pengendalian yang relevan.

c. Pendekatan Pengendalian Risiko

Dari segi pendekatan pengendalian risiko, HIRADC lebih terfokus pada penentuan kontrol yang sesuai dengan risiko yang diidentifikasi. Sementara, HIRARC menekankan pengendalian risiko dengan menerapkan langkah-langkah pengendalian yang relevan.

 

  1. Kelebihan HIRADC dan HIRARC.

Setiap pendekatan memiliki kelebihan masing-masing tergantung pada konteks dan tujuan manajemen risiko. Berikut adalah beberapa kelebihan dari kedua pendekatan.

a. Kelebihan HIRADC

Kelebihan HIRADC yaitu menekankan pada penentuan kontrol yang efektif sehingga dapat mengurangi risiko. Kemudian, HIRADC juga dapat membantu merancang langkah-langkah pengendalian yang spesifik dan relevan. Kelebihan lainnya, HIRADC dapat membantu mengidentifikasi risiko secara keseluruhan dan dampaknya pada sistem.

b. Kelebihan HIRARC

Pendekatan ini memprioritaskan pengendalian risiko dengan menerapkan langkah-langkah pengendalian yang tepat. Ini menjadi kelebihan tersendiri dari pendekatan ini karena bisa mendorong pemikiran proaktif dalam mengurangi risiko di tempat kerja. Selain itu, HIRARC juga memiliki kelebihan lain, yaitu lebih berfokus pada pemahaman risiko secara spesifik dan pengendalian yang relevan.

 

  1. Kesimpulan

HIRADC dan HIRARC adalah dua pendekatan yang umum digunakan dalam manajemen risiko K3 untuk mencegah kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Meskipun keduanya memiliki kesamaan di beberapa area utama, perbedaan pendekatan antara menentukan pengendalian dan mengendalikan risiko memengaruhi pendekatan yang diambil. Dalam implementasi terbaik, organisasi harus mempertimbangkan konteks dan tujuan mereka saat memilih pendekatan yang tepat. Dengan mengelola risiko secara efektif, organisasi dapat menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman dan melindungi kesehatan dan keselamatan karyawannya.

 

Referensi :

– Australian standard – new zealand standard 4360:1999.1999. risk management guidelines. Sydney.

– Eizenberg, S., Shacham, M., Brauner, N. 2006.  Combining HAZOP with dynamic simulation—Applications for safety education. Journal of Loss Prevention in the Process Industries, Vol. 19, Hal. 754-761.

– Harrianto, R. 2010. Buku Ajar Kesehatan Kerja. egc Penerbit Buku Kedokteran: Jakarta.

– Khairul, Norzaimi Dan Kamal, 2015, Investigation The Effective Of The Hazard Identification, Risk Assessment And Determining Control (Hirac) In Manufacturing Process.

– Kurniawidjaja, M. 2010. Teori Dan Aplikasi Kesehatan Kerja. Universitas Indonesia: Jakarta. Lawley, H. G. (1974).

– Operability studies and hazard analysis. Chemical Engineering Progress, Vol. 70, Hal. 45–56

Sumber

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *