ORGANISASI-ORGANISASI K3 DI INDONESIA DAN PERANANNYA DALAM PERKEMBANGAN K3
Pertumbuhan organisasi-organisasi K3 di Indonesia cukup menggembirakan saat ini sedikit banyak harapan untuk mewujudkan Indonesia Berbudaya K3 yang sudah sejak lama di canangkan pemerintah melalui Kemnaker RI suatu saat nanti akan lebih mudah terwujud karena pemerintah tidak lagi bekerja sendirian untuk mengkampanyekan K3 baik di perusahaan-perusahaan maupun di lingkungan masyarakat. Sebut saja kita telah memiliki DK3N, A2K4, WSO Indonesia, IAKKI, IIHA, APKPI, HSE Indonesia dll serta masih banyak lagi komunitas-komunitas sejenis yang lahir dimasyarakat maupun yang muncul di organisasi-organisasi Kampus.
Para aktifis atau jika boleh dikatakan para pejuang-pejuang K3 di Negara ini yang tergabung dalam organisasi/komunitas melakukan serangkaian kegiatan memperkenalkan K3 mayoritas atas panggilan hati ingin berbuat lebih bagi bangsa ini, membagikan ilmu pengetahuan yang dimiliki agar bisa di implementasikan kepada masyarakat dengan harapan suatu saat bisa melihat Negara ini tertib, bersih, indah, teratur, kecelakaan dapat di reduce seminimal mungkin, alangkah bahagianya kita bila membayangkan kondisi tersebut terjadi di Indonesia dan itu pasti akan terjadi suatu hari nanti. Kuncinya seluruh masyarakat/ seluruh elemen bangsa ini memiliki Komitmen Tinggi terhadap K3
Organisasi-organisasi K3 yang menjamur di Indonesia sangat berperan terhadap perkembangan K3 saat ini dikarenakan organisasi tersebut yang pertama MERESPON DINAMIKA PEMBANGUNAN MELALUI UPAYA MENTRADISIKAN BUDAYA K3, salah satu contoh, kita ketahui sekarang pembangunan infrastruktur di Indonesia sedang gencar-gencarnya di era pemerintahan ini dan kita pun tahu seberapa banyak kecelakaan kerja yang telah terjadi akibat hal tersebut walaupun tentunya tidak hanya didunia infrastruktur itu terjadi Fungsi organisasi-organisasi ini memberikan masukan kepada pemerintah baik melalui petisi, audiensi, media massa, media online dll. Tidak hanya kepada pemerintah namun kepada perusahaan-perusahaan untuk lebih peduli terhadap K3 dengan cara mengadakan Workshop, sharing knowledge, seminar nasional, pelatihan-pelatihan K3, Audit Internal dengan mengikutsertakan mereka didalamnya dan yang kedua Menjadi sarana edukasi yang bisa berpartisipasi dalam kegiatan pembinaan dan pengembangan SDM yang berkualitas. Untuk meningkatkan kualitas SDM Organisasi-organisasi K3 bekerjasama dengan pemerintah serta PJK3 sering mengadakan kegiatan pelatihan-pelatihan antara lain AK3U, AK3 Migas, TOT, Investigasi, Safety leadership, POP/POM/POU, SMKP. Auditor dll. Sosialisasi-sosialisasi K3 melalui Workshop/Seminar/Sarasehan K3 sering dilakukan organisasi diberbagai daerah dengan melibatkan pihak pemerintah terkati, perusahaan,penggiat, pemerhati, akademisi dan masyarakat umum.
Perkembangan yang sangat signifikan dapat dirasakan langsung saat ini adalah Organisasi mulai memanfaatkan Media Jejaring diantaranya Facebook, instagram, telegram, BB, Whatsapp, Milling List, Majalah Online dll, organisasi menggunakan sarana teknologi modern ini untuk meraih pengikut atau boleh dikatakan peminat di dunia K3, Edukasi diberikan melalui tulisan-tulisan para admin group, member kemudian terjadi sharing knowledge diantara anggotanya yang tidak hanya dari kalangan praktisi namun juga masyarakat umum yg mulai tertarik tentang K3. Media ini sangat efektif untuk mendorong masyarakat bias cepat sadar akan arti pentingnya K3 dari hasil diskusi, informasi kecelakaan, pemberian materi K3, info loker K3 serta studi kasus tentang tindakan tidak aman dan apa kerugiannya bagi diri pribadi kita, ini lebih mengena karena salah satunya faktor kedekatan dan kebersamaan antar member dalam grup online tersebut.
Semakin banyak pula organisasi yang langsung terjun kemasyarakat umum, boleh dikata mereka tdk mengenal sama sekali apa itu K3, para penggiat K3 mulai mengenalkan apa itu keselamatan, kesehatan dan juga lingkungan kepada mereka dengan serangkaian kegiatan yang langsung dapat dirasakan manfaatnya oleh mereka misalnya pada saat kegiatan rutin bersih desa, organisasi/komunitas K3 akan menyisipkan programnya didalam kegiatan masyarakat tersebut misalnya Pengenalan & Penggunaan Alat Pemadam Api Ringan, Penanggulangan bahaya tersedak, Pertolongan pertama pada kecelakaan, Pemasangan Tabung Gas Elpiji yang benar, keselamatan Listrik dirumah-rumah dan sebagainya.
Disekolah-sekolah mulai diperkenalkan oleh para penggiat K3 melalui organisasi/komunitasnya dengan mengkampanyekan safety Riding, Dasar-Dasar Keselamatan (Keselamatan di Sekolah), Penanggulangan Kenakalan Remaja terhadap Narkoba & HIV AIDS, Pengenalan sampah organik-anorganik serta materi-materi kesehatan lainnya juga disisipkan didalam kelas maupun pada saat mereka mengadakan kegiatan Perkemahan Sekolah.
Aksi Pemasangan Poster-Poster Keselamatan, kesehatan dan kebersihan lingkungan pun mulai dilakukan di tempat-tempat umum seperti dijalan raya berkoordinasi dengan satlantas setempat,di tempat wisata dengan berkoordinasi dengan pihak pengelola, disekolah-sekolah dll, pembagian stiker, brosur tentang K3 kepada masyarakat umum dengan mendatangi rumah-rumah penduduk juga membagikan stiker gunakan sabuk keselamatan, helmet, patuhi rambu lalu lintas dijalan. Masyarakat butuh aksi nyata bukan sekadar retorika untuk menggerakkan serta mengajak mereka membudayakan K3
Ini baru sekelumit peran organisasi dalam mengembangkan budaya K3 tidak hanya di perusahaan tetapi juga dimasyarakat umum karena keselamatan bukan hanya milik dunia industri melainkan juga hak setiap warga Negara Indonesia untuk selalu selamat dalam kehidupannya.
Supaya lebih cepat dalam mengembangkan budaya K3 di Indonesia, setiap organisasi tidak bisa berjalan sendiri-sendiri tanpa bersinergi dengan pihak lain maka sangat disarankan lakukan dialog atau beraudiensi dengan instansi pemerintahan terkait selain agar organisasi/komunitas kita dikenal mereka, kegiatan juga dapat di sinergikan atau minimal mendapatkan masukan-masukan bermanfaat, Sinergi tidak hanya kepada pihak Instansi pemerintah namun juga menjalin hubungan baik dengan perusahaan-perusahaan, tokoh masyarakat, sekolah/perguruan tinggi, organisasi/komunitas lain yang bukan hanya bergerak dibidang K3. Dan yang terpenting jangan membuat pengkotakan ataupun gap terutama antara sesama organisasi/komunitas K3 semakin kita bersinergi/berkolaborasi maka akan semakin cepat bangsa Indonesia tercinta menuju masyarakat berbudaya K3 sesuai Impian Besar kita bersama. Tidak ada yang tidak mungkin asalkan Bersama Pasti bisa ….!!!
Hendrajati
(HSE PRACTICIONER, PENDIRI & KETUA UMUM HSE INDONESIA, Mahasiswa S2 MP UAD Yogyakarta)
Leave a Reply