Perbedaan JSA dengan HIRADC

Sebelum membahas lebih jauh tentang kedua apa perbedaan mendasar dan kegunaannya kita harus tahu dulu definisi masing masing biar ngak bingung dan semakin kesasar.

JSA singkatan dari Job Safety Analysis (Analisis Keselamatan Pekerjaan) atau ditempat lain bisa disebut Job Handling Analysis, Joob Safety an Enviroment Analysis, Job Hazard Breakdown, Job or Task Risk Assessment ; suatu dokumen yang memberikan pedoman dalam mengidentifikasi secara jelas bahaya-bahaya dan insiden potensial berkaitan dengan setiap langkah tugas/pekerjaan, dan mengembangkan solusi untuk menghilangkan, mengurangi dan mengontrol bahaya/risiko dan insiden.

HIRADC (Hazard Identification Risk Assessment & Determining Control) merupakan proses mengidentifikasi bahaya yang dapat terjadi dalam aktifitas rutin ataupun non rutin dalam perusahaan, untuk selanjutnya dilakukan penilaian risiko dari bahaya tersebut.

  • Dari define diatas pun sebetunya sudah jelas apa itu JSA dan apa Itu HIRADC dan tahu perbedaannya salah satunya adalah antara lain :
    JSA
    • Yang dinilai adalah langkah langkah setiap pekerjaan yang akan dilakukan dari mulai sampai selesai
    • Penilaian disini adalah “Person” atau orangnya
    • Langkah untuk pengendaliannya sifatnya ke personal tersebut (yang melakukan Pekerjaan)
    • Karena pengendalian lebih ke personalnya makan rata rata JSA fokusnya pengendalian bahaya lebih ke APD dan alat keselamatan.
    • Titik permasalahan atau fokus pada JSA adalah untuk mengurangi dampak dari Unsafe Act
    HIRADC
    • Yang dinilai adalah Bahaya atau Risk dari suatu pekerjaan
    • Faktor yang dinilai adalah kekerapannya (probability) dan Dampak dari bahaya tersebut (consequence/severity)
    • Yang dinilai untuk diturunkan bukan ke personalnya tapi lebih ke bahaya yang ditimbulkan sampai batas yang bisa diterima oleh perusahaan tersebut
    • Metode pengendalian lebih menyeluruh termasuk Hirarki control, Mitigasi, prosedur kerja,

Dari uraian diatas sudah bisa memberi gambaran tentang apa itu JSA dana pa itu Hiradc, dalam JSA Kunci Utama adalah pembuatan Task Analisis atau membuat langkah langkah kerjanya dulu mulai dari persiapan sampai dengan selesai selesai di analisa setiap langkah pekerjaan potensi bahaya yang timbul apa terhadap pekerja dana pa tindakan pencegahannya supaya tidak terjadi setelah jadi jangan langsung dikomunikasikan dulu ke pekerja namun harus di check kembali apakah semua langkah pengendaliannya sudah benar benar di siapkan dengan baik dan sudah sesuai dengan kondisi lapangan yang ada baru setelah itu di komunikasikan dan dilakukan pekerjaan.

Jadi suatu JSA akan sangat berbeda walau sama jenis pekerjaanya contoh JSA pemasangan lampu di workshop belum tentu semua sama di setiap area pekerjaan karena potensi yang ada di lapangan tentu tidak sama belum tentu di semua workshop areanya bebas rintangan tentu ada yang banyak material atau mesin mesin atau mungkin juga area workhopnya banyak tempat kosongnya berbeda kan walau sama jenis pekerjaannya. Makanya kadang miris sekali kalau ada yang minta contoh atau copy paste JSA dari tempat lain yang sama jenis pekerjaanya bukankah bahaya yang ditimbulkan berbeda? Belum tentu langkah pekerjaan di perusahaan A (misalnya) ada di perusahaan B dan belum tentu juga bahaya yang ada sama.

Penekanan JSA Adalah untuk menganalisa setiap langkah kerja , keefektifan dari sebuah JSA adalah pada penentuan dari langkah kerja tersebut JIKA kita salah dalam menentukan atau ada yang kurang dalam membuat langkah kerja maka akan beresiko terhadap kegagalan JSA ketika diterapkan dilapangan.

Documen JSA tidak akan membuat KITA selamat dari kecelakaan kerja tapi pelaksanan dan control selama proses pekerjaan tersebut yang menentukan KITA selamat.

Ngomong tentang Hiradc yang dibahas lebih luas lagi karena kita menilai kekerapan dari bahaya tersebut terjadi kemudian dampaknya bagaimana setelah itu baru diturunkan atau dikendalikan sampai batas yang diterima oleh suatu perusahaan tersebut Ingat Bahaya atau Risk tidak akan bisa di HILANGKAN hanya bisa diturunkan atau dikendalikan. Batas penerimaan ini (acceptable RISK) juga berbeda beda tergantung dari perusahaan masiang masing kebijaksanaanya bgmn apakah sudah mau menerima resiko yang sudah dikendalikan ataukan masih butuh lebih mendalam lagi untuk pengendaliannya. Tugas SO tentunya untuk mencari pengendalian yang effektif sesuai yang dikehendaki oleh perusahaan.

Dari sifatnya juga begitu kalau HIRADC itu sifatnya Living Documen artinya dokumen yang dinamis yang di edit atau revisi setiap saat misalnya karena ada perubahan regulasi atau peraturan, ada tindakan pencegahan yang lebih effektif, sedangkan JSA sifatnya hanya “untuk satu pekerjaan” setelah itu selesai. Kalu ada kelanjutan dari pekerjaan selama tidak ada perubahan langkah kerja tidak akan diperbaharui.

Dalam HIRADC yang perlu dipahami adalah perbedaan antara Hazard (bahaya) dengan Risk (resiko) karena dua komponen itu yang akan “diotak atik” Hazard atau Bahaya dalam definisinya adalah “ A thing or a condition that may expose a person to a risk or occupational disease atau bisa juga Something that the potential to cause harm to people, property or the environment atau kalau dibahasakan ke bahasa yang lebih sederhana Sebuah kondisi yang dapat menyebabkan seseorang terkena risiko atau penyakit akibat kerja ATAU Sesuatu yang berpotensi menimbulkan kerugian bagi orang, properti atau lingkungan yang sedangkan Risk (resiko) adalah A chance of injury or occupational disease atau bisa juga The chance or probability of that hazard causing harm or damage to people, property or the environment. Sebuah kemungkinan cedera atau penyakit akibat kerja ATAU Peluang atau probabilitas bahaya yang menyebabkan kerugian atau kerusakan orang, properti atau lingkungan yang.

Ilustrasi JSA

Ilustrasi JSA

 

Ilustrasi JSA sederhana

Ilustrasi JSA sederhana

Ilustrasi sederhana begini sebuah tangga untuk bekerja Adalah Alat yang BERBAHAYA untuk suatu pekerjaan di ketinggian RESIKO dari tangga tersebut adalah Jatuh dari ketinggian. Nah dari sini bisa jelaskan perbedaan di keduanya? Ingat HIRADC yang dipelajari Seberapa besar kemungkinan terjadi (probability) dan seberapa sering atau seberapa besar dampak yang ditimbulkan (Frekuensi) Identifikasi bahaya disini mencakup dari kegiatan rutin, non rutin, kegiatan seluruh personal, fasilitas di tempat kerja.

Kalau dalam JSA diatas penekanan dalam pengendaliannya di Unsafe Act atau personalnya di HIRADC pengendalian resiko disini adalah dengan Hirarki Kontrol, peraturan dan persyaratan k3, Katagori resiko (resiko rendah, sedang atau tinggi. Dalam penentuan pengendalian pun juga perlu diperhatikan bagaimana hal tersebut terjadi, dimana, berapa banyak , berapa lama dll. Pertanyaannya Bagaimana kita memanajemen suatu Resiko? Salah satunya adalah membatasi dampak yang ditimbulkan atau menguraingnya caranya bagaimana? Kita bisa dengan cara menghitung dari resiko tersebut (dalam bentuk angka) atau yang biasa disebut Quantitative atau Qualitative yang berdasarkan dari pengalaman, pendapat, atau dari sebuah penelitian. Ingat RESIKO tidak mungkin bisa dihilangkan kita hanya bisa menurunkan atau menguranginya sampai batas level yang dikehendaki (Acceptable risk) Semoga penjelasan di atas bisa sedikit membuka wawasan kita tentang perbedaan JSA dan HIRADC.

HIRADC adalah metode dalam pengendalian BAHAYA sedangkan JSA adalah TOOLS UNTUK MENGENDALIKAN BAHAYA saya kasih ilustrasi biar lebih gampang. Misalnya kita Pergi dari kota A ke Kota B nah dari disepakati lbh cepat dan efisien memakai kendaraan kecil (metode) nah dari sini kita memakai kendaraan kecil terserah mau pakai inova, strada, ertiga, kijang, atau kombinasi keduanya. Nah kalau di pembahasaan kita hiradc adalah metode untuk pengendalian bahaya toolsnya bisa memakai JSA, WHAT IF, HAZOP, HACID, IK, DLL

Serta HIRADC sendiri merupakan tools berupa dokumen untuk mendukung adanya Risk Management. Dari HIRADC itulah semua langkah2 pengendalian ditentukan sesuai dengan bahaya risiko dari setiap aktifitas detail yg dilakukan. Termasuk didalamnya adalah tinjauan adanya existing control.

#Belajar menulis
@budhi_setiyawan@yahoo.com

Anggota HSEI Jawa Timur

22 Responses to Perbedaan JSA dengan HIRADC

  1. mahayu selfirina says:

    Pak Budi, terima kasih ilmunya…jelas sekali pengertian yang bapak tulis. Membantu saya untuk lebih mengerti tentang safety k3.
    salam, Ayu safety dept. PT.Stamford Timika Papua

    • Budhi setiyawan says:

      Terima kasih mbak ayu semoga dgn sedikit gambar diatas bisa lebih membantu memahami ttg risk kontrol.

  2. andi kurniawan says:

    Apa yang harus lebih diperhatikan dalam project plan bidang struktur baja ( LRT ) ???
    Karena saya baru belajar di kontruksi baja,
    Mohon bantuannya,
    Trims

  3. m wahid muslim says:

    saya kutip tulisan bapak,

    “..Bahaya atau Risk tidak akan bisa di HILANGKAN hanya bisa diturunkan atau dikendalikan.”

    Bahaya bisa dihilangkan dalam pengendalian bahaya melalui eliminasi pak. Contoh, lobang di area kerja. Lobang memiliki potensi bahay yg menyebabkan orang punya resiko jatuh. Dpat dihilangkan dg menutup lubang tersebut.

    Tp kalau resiko, baru.. Boleh dibilang tidak dapat dihilangkan, tetapi resiko dapat di kurangi sampai batas bisa diterima, dikendalikan dengan mengurangi tingkat kemungkinan terjadinya resiko, pengalihan resiko, maupun menghindari dari resiko.

    Skian tambahan dari saya. Artikel nya bagus pak. Salam K3

    • Ferdi Rondonuwu says:

      Jika lobang itu diperlukan untuk pekerjaan ya ga boleh ditutup bung,intinya tetap waspada makanya perlu pelatihan dan pengetahuan tentang K3LH.

  4. Firman says:

    Bagus sekali penjelasannya pak, terima kasih atas sharingnya, saya dapat gambaran yang selama ini masih bingung tentang HIRADC dan JSA… good job pak…

  5. zainul says:

    HIRADC adalah metode dalam pengendalian BAHAYA sedangkan JSA adalah TOOLS UNTUK MENGENDALIKAN BAHAYA?

    bingung… dengan penjelasan bapak diatas

    saya Pikir HiRADC adalah merupakan metode atau teknik dalam mengidentifikasi, menganalisis atau bisa dikatakan menilai risiko serta mengendalaikan agar risiko dalam pekerjaan tersebut dapat diminimalkan ataiu bisa kita terima. sama halnya dengan JSA, juga merupakan suatu teknik atau metode untuk menganalisis keselamatan dalam bekerja (hanya pada mengidentifikasi potensi Accident atau Bahaya),pada JSA dilakukan dengan membuat tahapan dalam satu pekerjaan, identifikasi potensi accident atau bahaya kemudian lakukan mitigasi atau pengendalian. semangat

  6. Terima kasih atas penjelasanya bapak, saya rasa penjelasan bapak sangat jelas.
    Semoga suatu hari saya bisa bekerja sama dengan bapak.

  7. ADEL says:

    wah saya pribadi baru tau nih mengenai hal ini, terimakasih pak untuk pengetahuannya sangat bermnafaat sekali

  8. NOVIAN MF says:

    Itu artinya keduanya merupakan bagian yang sangat penting

  9. Aldi says:

    Selamat pagi, terimakasih atas penjelasnnya di atas.. sangat membantu bagi kita para pencari apa itu hiradc dan apa itu jsa..
    Semoga pak budhi dalam keadaan sehat selalu..

    Perkenalkan saya aldi,
    Yang ingin saya pertanyakan adalah
    Apa bedanya JSA dengan Work Permit (Ijin Kerja)

  10. Teguh auladi says:

    Ada yang ingin saya tanyakan. JSA dan JOHAN. itu sama apa berbeda. Dan jika berbeda apakah JOHAN bisa disamakan artikan dengan HIRADC

  11. Rendy says:

    Trimakasih atas pencerahannya…
    Setelah sekian lama buat HSE PLAN dimana terdapat JHSEA didalamnya, bru tau ada istilah HIRADC

  12. Akang Anima says:

    Wah..trimakasih pak budi
    Sangat membantu artikelnya mengenai JSA & HIRADCH, Sukses

    #salamsafety
    #sahabatHSEsultra

  13. Prasetya Adi says:

    Dear Sir,

    Terima kasih atas pencerahannya semoga kedepannya semakin menambah pengetahuan serta wawasan dalam bidang Safety.

    Salam.
    Prasetya Adi

  14. M.yusuf says:

    Bahaya dapat di hilangkan dgn Eliminasi.terima kasih byk pak ilmunya.baru siap diklat tentang HIRARC DAN JSA.jadi dapat utk pendalaman dan pemahaman dari materi bapak.terima kasih..sukses selalu..

  15. Wartib says:

    Terimaksih pak budi setyawan… Semoga sehat selalu… Penjelasannya sangat clear, mudah di pahami, sama dengan penjelasannya Pak Gupi waktu di kelas, Sangat bermanfaat buat bahan bacaan dan mengingat materi2 yang di dapat di kelas.thanks..

  16. Fakhrudin says:

    Terima kasih banyak pak

  17. Andrean says:

    Terimakasih pak atas ilmunya

  18. GCSP says:

    Hallo bapak Freeport

  19. AULIA RISKY ADINDA says:

    pak mau nanya, kalau untuk perusahaan yang belum pernah melakukan identifikasi bahaya atau risiko kerja. kira2 metode yang cocok digunakan apa ya? dan dalam pemilihan metode itu atas dasar apa ya pak? mohon bantu dijawab ya pak, untuk kelancaran skripsi saya hehe

Leave a Reply to Firman Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *